DELTA MODULATION
Delta modulasi dirancang untuk mengatasi
gangguan pada sistem komunikasi analog dengan menerapkan sistem komunikasi
digital 1 bit yang merupakan model paling sederhana. Level informasi sinyal
analog akan dikodefikasi menjadi kedudukan sederetan bit yang merupakan hasil
perubahan level analog ke pulsa digital. Pada reproduksi, sederetan pulsa delta
modulasi akan diterjemahkan oleh rangkaian integrator sebagai informasi naik
atau menurun, sehingga dihasilkan sinyal informasi sesuai sumbernya.
Delta modulasi adalah sistem komunikasi
digital dengan kecepatan bit yang relatif rendah.Sistem ini dikembangkan untuk
mengatasi sistem komunikasi analog yang rentan terhadap gangguan sinyal pada
transmisi, di mana sinyal yang diterima di penerima mengalami gangguan seperti
dengung dari noise, sinyal informasi menjadi sangat lemah. Akibatnya antara
pengirim dan penerima informasi sangat terganggu. Gangguan tersebut bisa jadi
karena adanya petir, percikan pengapian dari kendaraan bermotor yang masih
menggunakan platina atau gangguan fisik lainnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, tentunya sinyal
informasi yang berupa sinyal analog harus dirubah menjadi sinyal digital.
Sinyal digital terbebas dari gangguan sinyal, karena informasi yang dikirim
hanyalah informasi level pulsa high dan low saja. Apabila saluran transmisi
sangat panjang, maka informasi sinyal level high dan low bisa di-regenerasikan
menjadi level-level pulsa yang tegas antara high dan low.
Delta
Modulator
Pada sistem delta modluasi, informasi berupa
sinyal input analog akan diolah menjadi pulsa-pulsa digital, bukan melalui
rangkaian analog to digital converter (ADC), melainkan melalui sebuah rangkaian
komparator detektor level.
Sinyal input analog sebagai sinyal referensi
dikomparasikan dengan sinyal clock melalui sebuah rangkaian komparator.
Gambar.1 Delta modulator
Sinyal clock akan mengikuti pola sinyal
analog sebagai referensi dengan cara
selalu mengikuti gerakan sinyal analog.
·
Pada saat sinyal analog memiliki amplirudo yang meningkat naik, maka
sinyal clock akan mengikutinya. Pada kondisi ini keluaran dari komparator
adalah pulsa-pulsa clock memiliki level positif.
·
Pada saat kondisi sinyal analog tidak ada perubahan level sinyal yang
cukup besar, maka sinyal clock akan berada secara kontinyu pada level di atas
dan di bawah tegangan referensi analog secara periodik, sehingga keluaran dari
rangkaian komparator adalah pulsa-pulsa sinyal clock dengan polaritas positif
dan negatif bergantian secara periodik.
·
Pada saat sinyal referensi analog menurun level tegangannya, maka akan
diikuti oleh gerakan sinyal clock. Pada kondisi ini, keluaran dari komparator
adalah pulsa-pulsa dari sinyal clock yang memiliki level negatif.
Gambar 2. Pola komparasi antara sinyal analog
(referensi) dan sinyal clock
Dengan demikian, keluaran pulsa-pulsa dari
komparator adalah sederetan pulsa yang mengandung informasi level tegangan.
Pulsa-pulsa tersebut siap dikirim ke penerima melalui medium dengan kualitas
reproduksi yang lebih bagus, karena pada prinsipnya pulsa-pulsa digital hanya
mengenal logik high dan low. Sehingga pada penerima, sejelek apapun kualitas
sinyal digitsl ysng diterima, akan diperbaiki melalui sebuah rangkaian
regenerator dengan menguatkan pulsa-pulsa digital tersebut. Dengan demikian
akan didapatkan informasi yang jelas tentang kedudukan pulsa (high maupun low),
untuk dikembalikan (demodulasi) ke dalam bentuk informasi awal (sinyal
referensi).
Modulator ini
terdiri dari quantizer yang mengubah perbedaan antara sinyal input dan
rata-rata dari langkah-langkah sebelumnya. Dalam bentuk yang paling sederhana,
quantizer dapat diwujudkan dengan pembanding direferensikan ke 0 (dua tingkat
quantizer), yaitu output 1 jika sinyal input positif atau 0 negatif.
Gambar
3. Sinyal dari delta modulation
Delta Demodulator
Pada sisi penerima, pulsa-pulsa dari delta
modulasi akan diolah kembali ke dalam sinyal analog. Pengolahan ini tidak
dilakukan dengan menggunakan rangkaian digital to analog converter (DAC),
melainkan melalui sebuah integrator yang dibentuk dengan sebuah Low Pass Filter
(LPF)
Sinyal digital hasil reproduksi tersebut
diterjemahkan kembali oleh rangkaian delta demodulator, yang bisa dibangun
dengan rangkaian paling sederhana berupa rangkaian integrator untuk didapatkan
kembali sinyal informasi.
Gambar
4. Delta demodulator (Integrator)
Gambar 5. Proses reproduksi sinyal delta
demodulator
Gambar 5 di atas menunjukkan proses
reproduksi pulsa-pulsa delta modulasi dikembalikan ke bentuk sinyal aslinya
melalui rangkaian integrator yang berupa low pass filter. Dari hasil percobaan
laboratorium, bisa dilihat bentuk sinyal reproduksi seperti pada gambar 6 di
bawah.
Gambar
6. Sinyal reproduksi delta modulasi dilihat dengan CRO
Demodulator hanyalah sebuah integrator
(seperti yang ada di loop umpan balik) yang output naik atau turun dengan
masing-masing 1 atau 0 yang diterima. Integrator sendiri merupakan bentuk
low-pass filter. Untuk memperhalus sinyal reproduksi, maka diperlukan rangkaian
Low Pass Filter dengan tingkatan yang lebih tinggi, bisa melalui LPF orde 2
alatu lebih.
SUMBER :
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/listrik-electro/1065-herry-sudjendro-m-t






Komentar
Posting Komentar